Siapa Aku?

Hi, Welkom tu may Blog!

Nama gue Andri Pageya.
Gua Lahir di Palembang 3 Ocktober 1992.
Gua hanya seorang remaja yang kesepian.
Kesepian dan kedinginan dalam suatu Hal, Yaitu Kasih Sayang.

Gua gak pernah merasakan gimana rasanya kasih sayang seorang wanita yang selalu menemanimu ketika kamu sedih atau berduka.
Gua gak pernah merasakan gimana rasanya di perhatikan oleh seorang wanita yang begitu memperhatikan setiap gerak-gerik gue.
Gue gak pernah merasakan betapa hangatnya pelukan dan kasih sayang dari seorang yang sangat mencintai gue.
Gue juga gak pernah merasakan belaian kasih sayang dan dimanja oleh seorang wanita yang selalu bisa menghibur gue ketika sedih.

Wanita yang gue maksud bukan lah Pacar atau gebetan dan semacamnya.
Wanita yang gue maksud disini adalah seorang Ibu.

Ya, gue emang kurang beruntung.
Terlahir kedunia dan hanya mendapatkan kasih sayang belaian dari Ibuku hanya selama 1,5 tahun sebelum akhirnya Ibu gue dipanggil ama Tuhan sang Pemilik segalanya.

Ditambah lagi sama Ayah gue yang sikapnya gak pernah berhenti dengan perbuatan Maksiat.

Gue gak tahu, gimana wajah Asli ibu gue.
Gue cuma bisa liat dia dari Foto2 yang ada di rumah Almarhum Nenek gue di kerinci, Provinsi Jambi.

Kalo gue sedih, kadang2 gue suka main ke lantai atas rumah nenek gue yang banyak banget koleksi Foto2 peninggalan tentang ibu gue. Tapi, Itu bukannya malah menghibur gue, itu semakin bikin gue sedih.
Terkadang gue mikir "Kenapa gue ada disini?".

Gue sebenernya bukan Cowok Type cengeng.
Hanya saja, gue terlalu suka terbawa suasana.
Dulu, waktu gue masih kecil dan udah sadar ama yang namanya "Kasih sayang" orang tua, gue mulai merasakan kepahitan dan kepedihan yang sangat di hati gue.
rasanya pedih banget.

Waktu pertama gua sadar ama hal itu adalah ketika gue masih kelas 5 SD.
Waktu itu ada seorang guru muda yang bernama Ibu Linda.
Waktu itu beliau belum menikah.
Ia mengajarkan tentang pelajaran Bahasa Indonesia.
dalam pelajarannya, beliau menerangkan pokok materi pelajaran dengan menghubungkannya kepada kehidupan sehari-hari.
Keluarga, itulah yang beliau terangkan.
saat itu, beliau bertanya :
"Siap yang disini paling rajin membantu keluarganya dirumah?"
Teman-teman sekelasku riuh berteriak teriak .
Tiba-tiba, ada yang menyebut Namaku.
ibu Linda pun bertanya "Andri, hal apa yang kamu lakukan ketika membantu Keluargamu?"
Aku menjawab dengan sedikit malu "Membantu kakak sepupu saya memandikan Kerbau dan menyabit rumput, Bu".
Sontak teman-teman sekelasku tertawa. Aku semakin merasa sedih dan malu.
Lalu, ibu Linda bertanya lagi setelah Teman-teman ku berhenti menertawakanku.
"Pada malam harinya, apa yang kamu lakukan membantu keluargamu?"
Aku kembali sedikit tertunduk.
Ibu Linda berkata "jangan malu, katakan saja."
Aku pun mengangkat wajahku dan menjawab "membantu kakak sepupuku mencuci piring, melipat baju, dan memasak nasi." jawabku.
Kembali teman-teman sekelasku tertawa dengan Riangnya.
Aku semakin mengerti bagaimana rasanya perasaan sedih itu.
Ternyata itu sangat menyakitkan terutama jika dirasakan oleh seorang anak berumur 5 SD dan teringat kembali ketika ia telah beranjak Remaja.

Ibu Linda menyuruh mereka untuk diam. Setelah mereka tenang, ibu linda bertanya untuk yang kesekian kalinya "Kamu membantu kakak sepupumu? Berarti kamu tidak pernh membantu pekerjaan orangtua kamu ya, Andri?" tanya Ibu Linda.
Aku hanya mengangguk.

"Memangnya dimana orang tua kamu?" tanya ibu Linda.
Aku terdiam tak bersuara.
Hal itulah yang pertama kalinya benar-benar merobek hatiku.
Membuatku semakin mngerti arti kesedihan dan kepiluan.
Otakku menalar jawaban apa yang akan kuberikan.
"Ibu Ku sudah Meninggal..."
Itulah jawaban yang keluar dari mulutku dan langsung membuat tubuhku dingin.
Ketika aku mengatakan hal itu, aku menjadi sadar bahwa sebenarnya aku memang sudah lama tak memiliki seorang Ibu.

Seorang yang seharusnya menjagaku dan merawatku,
seorang yang seharusnya kubuat menjadi bangga,
seorang yang seharusnya memegang erat jemariku dan membimbing setiap langkahku...

To be Continued...